Selasa, 25 Oktober 2011


MODUL I
KERJA BANGKU

1.1.  Tujuan
a. Menanamkan pemahaman, mencapai atau memperbaiki kepekaan atau feeling kerja-tangan pada gerakan-gerakan kerja kearah :
1. Horizontal atau mendatar :
·         Pengikiran atau filling
·         Penggergajian atau sawing
·         Penandaan atau marking : menggaris, menulis
·         Chiseling atau cutting atau shear
·         Finishing : amplas, polish dll.
2. Vertikal atau naik – turun :
·         Forging ( pemukulan panas ): temnpa dll.
·         Swaging ( pemukulan dingin ) : fanging, pressing riveting dll.
·         Chiseling atau hammering
·         Marking : stamping ( letter, number), penitikan
3. Puntir atau melingkar :
·         Pengeboran atau hand- drilling, countersink, counterbore
·         Pe-reamer-an atau hand reaming
·         Pengetapan, sney atau hand-taping
·         Pengencangan-mur atau baut atau spindle-screw dll.
·         Bending atau rolling dll.
b. Mengaplikasikannya kedalam pengerjaan atau pembuatan, penyelesaian akhir produk ( logam ) mekanik dengan cara kerja tangan / hand-made pada kualifikasi standart.

1.2.   Dasar Teori
1.2.1.        Defenisi
Kerja bangku / benchwork adalah :
Ø  Aktifitas kerja yang terdiri dari :
Power-work tenaga manusia / orang ( tangan ) dan kwalitas kerja ditentukan oleh personal skill ( tangan ).
Ø  Bahan-ajar / bidang-ajar
Mekanik- logam – manufaktur - cutting - conventional : filling, drill.
Non- mekanik – non-logam – non manufaktur – non-cutting – non-convt.
Kerja bangku : kerja tangan, mekanik, logam, manufaktur, cutting conventional yang ( terutama ) filling dll, drilling dll, di area / lokasi tertentu ( meja / bangku ).

1.2.2.        Alat – Alat bantu
1.2.2.1.     Penggaris
Penggaris mempunyai berbagai macam ukuran dengan pembagian yang berbeda-beda, dibuat dari baja tahan karat. Pembagian pada penggaris akan dapat dibaca dengan mudah jika jika penggaris diolesi dengan kapur.

1.2.2.2.    Penyenter / penitik pusat
Penyenter dibuat dari baja karbon tinggi, disepuh keras dan dimudakan ( heat treatment ), titik matanya mempunyai sudut 900. Kepalanya dibiarkan lunak agar dapat menahan pukulan martil.

1.2.2.3.    Pembagi / Jangka Tusuk
Jangka tusuk digunakan untuk melukis busur dan lingkaran dengan teliti. Terdapat dua macam :
1. Jangka sayap
2. Jangka pegas dengan penyetelan halus.
a. Jangka Luar
Digunakan untuk mengukur batang bulat, ukuran tebal plat dan untuk menguji kesejajaran permukaan-permukaan.
b. Jangka dalam
Digunakan untuk mengukur garis tengah lubang, jarak antara pundak dan sisi-sisi lubang untuk menguji kesejajaran.

1.2.2.4.    Meja Datar
Meja datar dibuat dari besi tuang, digaruk dengan alat yang dilakukan dengan tangan agar benar-benar datar. Mempunyai tiga buah kaki agar dapat berdiri dengan tegak. Bagian bawahnya diberi rusuk2 yang kuat untuk mencegah agar meja tidak menggeliat. Meja daftar ini digunakan untuk menguji kerataan permukaan dan untuk melukis balok gores dan plat siku.

1.2.2.5.     Balok ‘ V’
Balok ini akan menampung batang bulat bila akan melukis titik pusat untuk membubut, mengebor dan sebagainya. Dilengkapi dengan jepitan untuk memegang batang bulat bila mengebor lubang tegak lurus pada sumbu lubang.

1.2.2.6.    Pena gores
Pena gores dibuat dari baja karbon tinggi, di sepuh keras dan di mudahkan.

1.2.2.7.     Square line
Digunakan untuk menguji kesikuan. Permukaannya disepuh keras dan diasah. Baloknya mempunyai takik untuk celah.

1.2.2.8.   Gergaji sengakang
Gigi bilah gergaji hampir tegak lurus terhadap sumbu memanjang bilah. Dengan demikian memberikan kemiringan yang sangat kecil pada sisi depan gigi. Sudut ‘a’ adalah kecil,maka lebih banyak logam tersedia di belakang ujung potong yang memberikan kekuatan yang lebih besar, sekedar untuk memudahkan potongan-potongan lepas. Terdapat jenis-jenis gergaji yang dapat disetel dan tidak dapat disetel. Gergaji dibuat dari baja pijak atau baja berbentuk pipa. Jenis yang dapat disetel menggunakan bilah dari berbagai macam ukuran panjang. Pena penjamin bilah dapat diputar 900 untuk memungkinkan memotong dalam.

1.2.4.1.a. Gergaji Ringan
          Dipakai dengan bilah berukuran 150 mm. dipergunakan untuk pekerjaan ringan,karena gergaji sengkang terlalu canggung. Toleransi ulir bilah 0,75 mm.

1.2.4.1.b. Kikir Tekan ( kikir abra)
          Jenis gergaji sengkang dengan bilah dibuat dari baja fleksibel yang ditangani dengan pengolahan panas khusus. Bilah tidak akan macet, akan memotong ke setiap arah, dan dapat digunakan untuk memotong bentuk yang rumit. Bilah berukuran panjang 200 mm dan dapat halus, sedang atau kasar.

1.2.4.1.c. Bila Gergaji Sengkang
          Ukuran panjang bilah ditentukan oleh jarak antara lubang-lubangnya. Set gigi berarti bahwa gigi-gigi itu bergantian dibengkokkan ke kanan dan ke kiri yang membuat potongan gergaji lebih lebar dari pada bilahnya, sehingga mencegah kemacetan.

1.2.4.1.d. Memilih Bilah
     Ini tergantung pada :
·         Bahan yang akan dipotong,makin lunak bahannya, makin kasar bilahnya.
·         Bentuk dan ukuran tebal benda.
Sekurang-kurangnya tiga buah gigi harus mengenai bahan, berarti bilah halus harus dipergunakan untuk memotong pipa dan bahan tipis. Bilah dilengkapi dengan gigi-gigi yang menunjuk searah dengan sengkang. Benda kerja harus diatur sedemikian rupa, sehingga penggergajian dilakukan vertical. Sengkang harus dipegang teguh oleh pekerja dan bilah harus memotong pada gerak ke depan seperti halnya mengikir. Tekanan ke bawah dilepas pada langkah balik.

Kikir.
1. Material : baja karbon tinggi / baja special.
2. Profil gigi
§  Dipahat :
rake angle = -50 s/d -150 untuk ‘ material keras ‘
§  Difrais :
Rake angle : 50 s/d 70 untuk ‘ material lunak ‘

3. Jenis kikir ; didasar pada irisan :
§  Flat
§  Setengah bulat
§  Square / key way file
§  Segitiga
§  Bulat
§  Barret / peci
§  Parallel logam / knife / pisau
§  Slitting / pedang

Memilih kikir
1. Kesesuaian material benda kerja :
§  Jenis / kekerasannya
§  Volume / usuran
§  Form / profil
§  Allowance
2. Tuntutan / permintaan
§  Quality
ü  Surface sign
ü  Kepresisian ukuran / toleransi
§  Waktu / lamanya proses / kecepatan proses
§  Jumlah pekerjaan
3. Pemakai / operator, dipertimbangkan dengan postur tubuh / tinggi badan.
4.  

Prosedur / tata-cara pengikiran
1. Penjepitan benda kerja :
§  Penjepit
ü  Vice / tanggem
o   Standard jaw
o   Vice klem
ü  Tang
ü  ( special ) klem, untuk perlakuan benda kerja, seperti :
o   Plat tipis
o   Benda kerja bulat
o   Benda kerja beraturan / besar dan yang lain
ü  Cara penjepitan
o   Kuat
o   Benar / tidak merusak fungsi
o   Material counter


2. Memegang kikir
§  Gagang kikir
ü  Material gagang kikir
o   Kayu
o   Plastik
o   Material ringan / ulet ainnya
§  Langkah pengikiran
§  Pemegangan
ü  Bentuk ( anatomi ) jari-tangan
ü  Jari pemegang
ü  Jari pengarah
ü  Telapak tumpuan
( tenaga dominan mendorong, bukan menekan ).
3.  Posisi berdiri
§  Permukaan atas benda / bidang kerja
( penjepitan pada vice ).
§  Ketinggian vice / tempat kerja
§  Ballet
§  Posisi lengan dorong yang di harapkan.
·            Posisi kaki dan badan
§  Arah datangnya sinar ( dari kiri )
§  Singgungan dengan pihak / component lain
§  Arah gerak pemotongan
§  Posisi ( telapak ) kaki depan-belakang ( kiri-kanan )
§  Jarak / lebar langkah
§  Posisi ( lutut ) kaki depan dan belakang
§  Posisi lengan dorong yang diharapkan
§  Posisi kepala
1.3.  Alat-Alat Bantu
1. Kikir
2. Penitik
3. Tanggem
4. Stopwatch
5. Meteran
6. Penggaris
7. Penyiku
8. Tap M10
9. Gergaji tangan
10.    Mesin drill
11.    Alat potong drill ( diameter 8,5 )
12.    Merawat kikir

1.3.   Cara Kerja
Persiapan benda kerja dan alat yang dibutuhkan
a. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan
b. Mengambil dan mempersiapkan besi yang akan dipakai untuk kerja bangku
Pengikiran dengan kikir
a. Mempersiapkan benda kerja yang akan dikikir
b. Menjepit benda kerja pada tanggem untuk memudahkan proses pengikiran
c. Mencatat waktu selama proses pengikiran

Penggergajian dengan gergaji tangan
a. Mengukur benda kerja berdasarkan panjag benda kerja sebagai dasar perhitungan biaya kerja
b. Menandai batas ukuran tersebut kemudian dilanjutkan menggarisnya menggunakan spidol dengan penyiku
c. Menjepit benda kerja pada tanggem agar memudahkan proses penggergajian
d. Melakukan proses penggergajian
e. Mengukur waktu,dan banyaknya langkah yang diperlukan untuk memotong sebuah benda kerja.
Pelubangan
a. Membuat garis yang tegaklurus pada bidang yang akan dilubangi.
b. Menandai titik temu antara garis tadi dengan center punch yang dipukul dengan martil
c. Memasang benda kerja pada tanggem mesin drill
d. Mengepaskan posisi cutter dengan titik yang ditandai dengan penitik tadi dengan memutar pemutar
e. Menekan tombol on pada mesin
f. Memutar pemutar cetter sambil memegangi tangem agar tidak goyang sampai cutter melubangi benda kerja
g. Melakukan proses Tap dengan M10.

1.4.    Data dan Perhitungan

Gambar benda kerja awal

        7,1
 

 4,1





     Gambar benda kerja akhir
                   7
 

      4


a. Urutan proses
1. Gergaji
Mulai       = 10.00 WIB
Selesai     = 10.14 WIB
Waktu       = 14 menit
2. Pengikiran
Mulai       = 10.33 WIB
Selesai     = 10.35 WIB
Waktu       = 2 menit

1.5.2. Perhitungan
Gergaji
a. Langkah penggergajian ( lp )
Lp = langkah yang dapat diperoleh pratikan dalam menggergaji per 60 detik . ( asumsi = 40 langkah )
 Lp = 40 langkah permenit
b. Cutting speed ( cs )
L = panjang mata gergaji yang digunakan = 15 mm

Cutting speed ( cs )
Cs =
 = 0,0000125 m / menit
c. Waktu penggergajian ( Tm ( 1 – n ) )
Tm ( 1 – n ) = 1 ( 1- n ) / s / lp
S      = feeding yang digunakan = 0,2 mm / detik
L ( 1 – 6 )   = panjang benda kerja yang dipotong (40 mm )
Tm ( 1 – n )  = 1 ( 1- n ) / s / lp
            = (40 / 0,2 ) / 40
       = 5 menit
d. Waktu kerja total
∑ Tm total teoritis = Tm1 + …. + Tmn ( menit )
              = 5 + 5 + 5
              = 15 menit
∑ Tm total praktek = 10 menit

e. Biaya operator ( Boperator )
Harga tenaga kerja = Rp 35000 / 8 jam
              = 15 x 35000 / 8 x 60
              = 525000 / 480
              = 1093,75 / menit

Boperator teoritis     = ∑ Tm total x harga tenaga kerja
               = 15 x Rp 1093,75 / menit
              = 16406,25 / menit
Boperator praktek    = ∑Tm total x harga tenaga kerja
              = 10 x Rp 1093,75
              = 10937,5 / menit

Kikir
1. Waktu kerja total
∑ Tm total    = 2 menit
2. Biaya operator ( Boperator )
Harga tenaga kerja = Rp 35000 / 8 jam
       Boperator = ∑ Tm total x harga tenaga kerja
              = 2 x 35000 / 8 x 60
              = 70000 / 480
              = 145,833 / menit
               
Menghitung biaya total ( Btot )
Btot               = Bom + Boperator
            = 10937,5 + 145,833
            = Rp 11083,333



1.5.  Pembahasan
          Pada pratikum ini dilakukan proses pengerjaan logam yang utama yaitu dengan membuang sebagian bahan dengan pemotongan yang dinamakan proses penggergajian.
          Proses penggergajian yaitu proses pembuangan sebagian bahan atau suatu proses pemotongan benda kerja untuk mendapatkan ukuran benda kerja sesuai dengan yang diinginkan untuk memotong logam dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dengan cara digergaji.
          Penggergajian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dengan menggunakan gergaji tangan maupun dengan menggunakan mesin melainkan penggergajian secara manual.
          Dimana proses tersebut dilakukan tergantung dengan ketrampilan tangan operator karena proses pengerjaanya dilakukan secara manual yaitu dengan tangan operator itu sendiri. Untuk proses penggergajian ini dibantu dengan alat perkakas tanggem, gunanya adalah untuk menjepit benda kerja agar tidak bergerak atau diam.
Keunggulan penggerjaan dengan mesin adalah :
Ø  Pengerjaan dengan mesin lebih cepat
Ø  Pengerjaan dengan mesin lebih halus dan rata
Ø  Kepresisian kesikuan benda kerja lebih tepat
Ø  Jumlah produk yang dihasilkan lebih banyak
Keunggulan pekerjaan dengan tangan adalah :
Ø  Lebih efisien untuk memproduksi jumlah produk yang sedikit
Ø  Untuk pekerjaan yang rumit lebih baik
Ø  Dapat mengerjakan berbagai macam variasi produk

Lama atau tidaknya waktu yang dibutuhkan dalam proses pemotongan ini akan tergantung pada hal-hal berikut ini :
a. Tingkat kekerasaan benda kerja sebab semakin keras sebuah benda kerja maka semakin lama pengerjaannya.
b. Panjang dan luas bidang kerja yang digunakan
c. Kecepatan yang konstan selama pengerjaan
Kendala-kendala yang timbul selama pratikum ini antara lain :
a. Kelelahan yang timbul sehingga hasil kerja yang diperoleh tidak memuaskan
b. Kurang tepatnya operator saat memegang gergaji sehingga didapatkan hasil yang tidak memuaskan
c. Pemegangan alat potong atau gergaji yang tidak tepat sehingga praktikan merasa kesulitan dalam melakukan pemotongan.

1.4. Kesimpulan
a. kerja bangku merupakan proses pengerjaan logam di mana benda kerja dipotong sesuai ukuran yang di kehendaki menggunakan gergaji tangan, kemudian dikikir sampai rata sehingga mendapat feel yang tepat dan setelah itu baru melakukan pengeboran untuk membuat lubang dengan ukuran atau diameter sesuai dengan yang kita diinginkan.
b. pada saat menggergaji, benda dijepit pada tanggem dan cara menjepitnya harus benar, usahakan bagian yang ingin dipotong jaraknya cukup dekat dari ujung tanggem.
c. Pada saat menggergaji, sebaiknya ujung mata gergaji agak miring kebawah. Langkah penggergajian diusahakan penuh untuk memaksimalkan langkah pekerjaan
d. hal penting harus diperhatikan adalah saat melakukan pengikiran, karena proses in I adalah untuk menemukan feel yang tepat dan permukaan yang dikikir pun harus benar-benar rata.
e. Hasil perhitungan :
Gergaji
f. Langkah penggergajian ( lp )
Lp = langkah yang dapat diperoleh pratikan dalam menggergaji per 60 detik . ( asumsi = 40 langkah )
 Lp = 40 langkah permenit
g. Cutting speed ( cs )
L = panjang mata gergaji yang digunakan = 15 mm

Cutting speed ( cs )
Cs =
 = 0,0000125 m / menit
h. Waktu penggergajian ( Tm ( 1 – n ) )
Tm ( 1 – n ) = 1 ( 1- n ) / s / lp
S      = feeding yang digunakan = 0,2 mm / detik
L ( 1 – 6 )   = panjang benda kerja yang dipotong (40 mm )
Tm ( 1 – n )  = 1 ( 1- n ) / s / lp
            = (40 / 0,2 ) / 40
       = 5 menit
i. Waktu kerja total
∑ Tm total teoritis = Tm1 + …. + Tmn ( menit )
              = 5 + 5 + 5
              = 15 menit
∑ Tm total praktek = 10 menit

j. Biaya operator ( Boperator )
Harga tenaga kerja = Rp 35000 / 8 jam
              = 15 x 35000 / 8 x 60
              = 525000 / 480
              = 1093,75 / menit

Boperator teoritis     = ∑ Tm total x harga tenaga kerja
               = 15 x Rp 1093,75 / menit
              = 16406,25 / menit
Boperator praktek    = ∑Tm total x harga tenaga kerja
              = 10 x Rp 1093,75
              = 10937,5 / menit

Kikir
3. Waktu kerja total
∑ Tm total    = 2 menit
4. Biaya operator ( Boperator )
Harga tenaga kerja = Rp 35000 / 8 jam
       Boperator = ∑ Tm total x harga tenaga kerja
              = 2 x 35000 / 8 x 60
              = 70000 / 480
              = 145,833 / menit
               
Menghitung biaya total ( Btot )
Btot               = Bom + Boperator
            = 10937,5 + 145,833
            = Rp 11083,333




Tidak ada komentar: